Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Pemerintah Jepang Meningkatkan Lumpur Limbah Sebagai Pupuk

halojapin.com. Pemerintah Jepang rencananya akan menggunakan lumpur limbah sebagai pupuk. Hal ini dilakukan karena harga bahan baku kimia untuk pembuatan pupuk terus meningkat. Saat ini Jepang sangat tergantung impor bahan baku pupuk seperti urea dan kalium klorida yang harganya terus meroket.


Saat ini pemerintah Jepang merencanakan akan memasukkan langkah-langkah meningkatkan industri pupuk dengan menyediakan paket stimulus ekonomi yang komprehensif. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida bahkan meminta badan pemerintah yang terkait untuk merumuskan langkah strategis yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu juga memberikan instruksi untuk menyusun ulang struktur ekonomi yang lebih tahan terhadap krisis energi dan pangan.

Dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, saat ini hanya sekitar 10% dari sekitar 2,3 juta ton lumpur limbah yang digunakan sebagai pupuk. Penyerapan yang sedikit itu disebabkan karena keengganan petani untuk menggunakan limbah lumpur karena kekhawatiran bahwa adanya kontaminasi logam berat seperti kadmium dan merkuri dalam air limbah. Selain itu, pupuk dari limbah lumpur memiliki citra yang agak negatif seperti baunya yang menyengat.

Pihak Kementerian juga telah mengalokasikan 31 juta yen dalam anggaran tahun fiskal 2023 untuk membantu memperluas penggunaan pupuk jenis ini. Kementerian berencana untuk mengirim staf ke fasilitas yang mengubah lumpur limbah menjadi pupuk untuk menganalisis susunan kimia mereka dengan tujuan mempublikasikan keamanan dan karakteristik pupuk tersebut.

Pupuk yang terbuat dari lumpur limbah memiliki harga yang menarik. Misalnya, Saga City mengolah semua lumpur limbahnya menjadi pupuk, yang kemudian dijual seharga 2 per kilogram. Disebutkan pupuk jenis ini kaya akan nitrogen dan asam fosfat, dan sangat membantu dalam bercocok tanam.

Pusat Pemurnian Limbah Kota Saga yang telah memproses 20 juta ton air limbah setiap tahun berhasil menghilangkan lumpur dari air limbah, mengeringkannya, kemudian memfermentasi dan mencampurnya pada suhu 90 C atau lebih tinggi. Melalui proses ini, bakteri dan benih gulma dibunuh, sehingga menghilangkan bau. Setiap tahun, pusat tersebut mengubah sekitar 8.000 ton lumpur menjadi 1.400 ton pupuk.


Menurut pemerintah kota, lebih dari 3.000 orang membeli pupuk setiap tahun. Pupuk terjual habis setiap tahun, dan tahun ini — bahkan pada bulan Juni, ketika penjualan biasanya turun — volume penjualan adalah 122 ton, naik 84 ton dari tahun sebelumnya. Angka untuk Agustus juga tinggi pada 136 ton, naik 88 ton tahun-ke-tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *