Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Peneliti Jepang Ciptakan Aplikasi Berbasis AI untuk Memprediksi Panen Padi

Ilustrasi beras Jepang ( Foto dok.pxfuel.com)

Hanya dengan memotret tanaman padi, aplikasi tersebut dapat memprediksi hasil panen padi dan budidayanya menjadi lebih efisien.

halojapin.com. Para peneliti Jepang sedang berhasil aplikasi berbasis Artificial Intelegent (AI) untuk memprediksi hasil panen padi. Hanya dengan memotret tanaman padi, aplikasi tersebut dapat memprediksi hasil panen dan budidayanya menjadi lebih efisien. Aplikasi bernama hojo ini sudah tersedia di Jepang.

Dalam pengembangannya tim yang beranggotakan berbagai institusi ini memasukkan lebih dari 20.000 foto. Ribuan foto terkait kemudian masuk dalam aplikasi sistem AI. Melalui kerja sama dengan berbagai un seluruh Jepang juga memasukkan 400 varietas padi dari tujuh negara dan 20 wilayah. Data tersebut untuk melatih AI, sehingga menghasilkan sistem yang mampu menangani foto berbagai macam tanaman padi.

Menurut tim Penenlitu, sistem berbasis AI mampu membuat perkiraan yang sangat tepat walau dengan menggunakan satu foto lahan seluas 1 meter persegi. Melalui analisis gambar berbasis AI, aplikasi “Hojo” memungkinkan siapa pun memprediksi hasil panen dengan mudah hanya dengan menggunakan ponsel pintar.

Anggota tim Yu Tanaka, seorang profesor ilmu produksi tanaman di Universitas Okayama, menyatakan, “Menggunakan AI untuk mengetahui status (tanaman) akan menghasilkan budidaya yang lebih efisien dan produksi yang stabil. Di bidang pertanian, tiga faktor penting adalah tanaman varietas, lingkungan budidaya dan manajemen bisnis. Dan betapapun bagusnya varietas tersebut, jika ada kegagalan pada dua varietas lainnya, hasilnya tidak akan bagus,” katanya seperti dilansir dari laman mainichi.com.

Di Jepang survei panen yang ketat memerlukan biaya dan tenaga kerja yang besar. Menurut Kementerian Pertanian, luas lahan garapan per pemilik meningkat karena berkurangnya jumlah petani. Rata-rata areal penanaman padi komersial meningkat dari sekitar 13.800 meter persegi pada tahun 2015 menjadi sekitar 18.000 meter persegi pada tahun 2020. Namun, areal yang lebih luas membuat lebih rentan terhadap kerugian budidaya.

Aplikasi “Hojo” kini tersedia dan menawarkan berbagai keungtungan untuk petani . Cara mengggunakan aplikasi inipun sangat mudah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *