Konsep multikulturalisme dalam konteks agama yang ada di Jepang dan menjadi salah satu pengalaman emas selama program KKN internasional di negeri Sakura
halojapin.com. Mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) internasional dari Univeritas Islan negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan diskusi dengan Atdikbud KBRI Tokyo Yusli Wardiatno dan serta Athut M Zahra Muttaqin. Dalam pertemuan itu kedua atas KBRI itu meminta mereka mempelajari konsep multikulturalisme selama di Jepang.
“Konsep multikulturalisme dalam konteks agama yang ada di Jepang dan menjadi salah satu pengalaman emas selama program pengabdian masyarakat di negeri Sakura ini,” katanya Atase Kehutanan ( Athut) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) M Zahrul Muttaqin di Tokyo.
Sedangkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo Yusli Wardiatno memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan pengalaman mereka di Jepang. Salah sataunya dengan mengabadikan kondisi sosial dan aktivitas masyarakat Jepang yang memiliki nilai positif.
Yusli berharap pengalaman tersebut menjadi pembelajaran dan menyebarkannya ketika balik ke tanah air. “Mahasiswa yang sedang menjalani KKN di Jepang adalah duta bangsa yang membawa pengetahuan tentang budaya dari daerah asal mereka. Mereka memiliki kesempatan unik untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang,” ujarnya.
Selain itu Yusli berharap selama kegiatan KKN di Jepang peserta mampu pengalaman dalam berbagai aktivitas pada lokasi yang berbeda. “Ini adalah kesempatan untuk peningkatan pengetahuan akan sistem dan keteraturan masyarakat Jepang,” tambahnya.
Yusli juga berharap kegiatan KKN Internasional UIN Jakarta akan berlanjut ke generasi-generasi berikutnya. Menurutnya duta-duta muda seperti mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini sangat perlu. Hal ini untuk terus meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat Jepang, memfasilitasi pertukaran budaya dan menambah nilai dalam pengembangan pribadi.
“Program KKN Internasional ini sangat kami apresiasi karena merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang serta mengembangkan pemahaman antara kedua budaya yang berbeda. Kesempatan ini memberikan manfaat besar bagi para mahasiswa dan juga berpotensi memberikan dampak positif di masa depan”, tambahnya.
