halojapin.com. Hubungan Jepang dan Rusia semakin panas setelah sistem penggerak rudal pertahanan Rusia dipasang di pantai Kepulauan Kuril Utara yang dipersengketakan. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut sistem rudal Bastion miliknya dikerahkan Pulau Paramushir di bagian utara Kepulauan Kuril.
Sistem rudal pertahanan ini jangkauan penerbangan hingga 500 km. “Prajurit pesisir Armada Pasifik akan terus berjaga sepanjang waktu untuk mengontrol wilayah perairan dan zona selat yang berdekatan,” kata sebuah sumber.
Pulau Kuril menjadi sengketa teritorial antara Jepang dan Rusia yang berlangsung sejak akhir Perang Dunia Dua. Saat itu ketika pasukan Soviet merebut wilayah tersebut dari Jepang. Jepang mengeklaim kepulauan Kuril selatan, yang dikuasai Rusia dan disebut Tokyo sebagai Wilayah Utara.
Gugusan pulau ini juga dikenal dengan nama Kepulauan Kurile. Sedangkan di Jepang populer dengan sebutan Kepulauan Chishima atau Kuriru rettÅ. Nama pulau ini konon berasal dari dialek penduduk asli suku Ainu: kur, artinya lelaki.
Kepulauan Kuril membentang ke arah timur laut dari Hokkaido, Jepang, hingga Kamchatka, memisahkan Laut Okhotsk dari Samudra Pasifik Utara. Kepulauan Kuril telah dihuni lama oleh suku Ainu hingga mereka diusir dari bagian paling utara oleh Rusia pada abad ke-18.
Disebutkan Jepang menguasai wilayah ini pada 1875 (Pakta Saint Petersburg) dengan syarat harus menyerahkan Sakhalin kepada Rusia. Rusia kemudian memperoleh kembali Kepulauan Kuril setelah Perang Dunia II. Namun Jepang hingga kini mengklaim empat pulau yang letaknya di bagian paling selatan, dinamakan Teritorial Utara Jepang
Kepulauan Kuril sebenarnya adalah puncak gunung berapi dasar laut yang timbul dari permukaan bawah laut. Selain terkenal dengan tebalnya kabut, Kepulauan Kuril kaya akan rumput laut dan kehidupan dasar laut. Pulau di bagian paling utara, Pulau Atlasov atau Oyakoba di Jepang, merupakan gunung berapi yang bentuknya menyerupai kerucut; keindahannya menjadi inspirasi sastra Jepang seperti haiku.
