Berita Jepang dan Indonesia Terkini
Berita  

Waduh Pasien Sifilis Melonjak di Jepang

HALOJAPIN. Pasien pengidap penyakit sifilis melonjak di Jepang. Menurut laporan jumlahnya nak 1,6 kali lipat dibanding tahun 2021. Hal ini yang mendorong spesialis medis memberikan peringatan tentang bahanya penyakit menular seksual ini.

Dari data yang dilansir laman mainichi.jp disebutkan pasien yang kena sifilis telah meningkat di seluruh Jepang sejak 2011 dan mengalami kenaikan tajam pada 2013. Menurut Institut Nasional Penyakit Menular (NIID), jumlah kasus awal pada tahun 2021 mencapai 7.875, melampaui tertinggi sebelumnya 7.007 pada 2018. Pada 10 April 2022 ada 2.592 pasien telah dilaporkan. Data ini mengalami peningkatan yang signifikan dari 1.595 kasus yang tercatat selama periode yang sama tahun lalu.

Untuk penyebab peningkatan penyebarannya belum diketahui secara pasti. Namun kenaikan kasusnya dikaitkan dengan peningkatan jumlah turis yang datang dan orang-orang yang berhubungan dengan pasangan yang mereka temui melalui media sosial.

“Sifilis telah menjadi penyakit kelamin yang umum,” kata Yukari Kugishima, seorang dokter dan kepala Klinik Wanita Shinjyuku di Daerah Shinjuku Tokyo. Di klinik tersebut pasien yang didiagnosis dengan sifilis menunjukkan peningkatan yang nyata sejak Agustus 2021.

Kebanyakan pasien yang berobat di klinik adalah mereka bekerja di industri seks. “Tidak sedikit orang yang ragu untuk menjalani tes karena biayanya. Dalam industri di mana pekerja berisiko tertular PMS, perlu untuk merancang sistem yang dapat mengurangi beban biaya pada orang yang mengikuti tes,” tambah Kugishima.

Undang-undang pencegahan penyakit menular Jepang menyebutkan dokter yang mendiagnosis pasien dengan sifilis diwajibkan untuk melaporkan setiap kasus ke pusat kesehatan masyarakat. Dari data yang ada antara Oktober dan Desember 2021, jumlah pasien sifilis di Tokyo mencapai 675, diikuti oleh 247 di Prefektur Osaka dan 135 di Prefektur Aichi.

Berdasarkan jenis kelamin dan usia, wanita berusia 20-an merupakan kelompok terbesar penderita sifilis yang dilaporkan pada tahun 2021. Di tengah meningkatnya infeksi di kalangan wanita, janin dari ibu hamil dikhawatirkan dapat tertular sifilis kongenital melalui plasenta, yang dapat menyebabkan bayi lahir mati. Selama beberapa tahun terakhir, jumlah kasus sifilis bawaan berkisar sekitar 20 per tahun, dengan 21 bayi baru lahir di bawah usia 1 tahun dipastikan mengidap penyakit tersebut pada tahun 2021.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *